Embung Batara Sriten : Pesona Telaga di Puncak tertinggi Gunungkidul 896 mdpl

tioprassetyo.blogspot.com






Embung Batara Sriten.. Sepenggal kisah indahnya Indonesia...Satu tempat lagi di Indonesia, tepatnya di Yogyakarta, lebih tepatnya lagi di Kabupaten Gunungkidul Hollywood nya Yogyakarta.
Letaknya di Dusun Sriten, Desan Pilangrejo, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul. Embung ini adalah embung terakhir yang akan mengalahkan 3 embung sebelumnya yaitu Embung Nglanggeran dan Embung Mini Kleco di Kabupaten Kulonprogo.

Melihat beberapa orang mulai ramai membicarakan dan mengupload foto embung sriten yang walau masih bisa dibilang belum sempurna, dan dari cerita-cerita kalau itu embung tertinggi dengan pemandangan yang menarik. Dengan ketinggian 896 meter diatas permukaan laut (mdpl). Nah.. pasti dengan ketinggian itu view yang bakal terbayang adalah tempat yang tinggi dan diselimuti awan. yang tak kalah penasaran nya adalah akses menuju kesana karena belum resmi dan masih dalam proses pembangunan pasti dengan ketinggian itu jalan yang akan di lalui masih sulit atau sangat beresiko. Itu juga yang ada di benakku, tapi lagi-lagi dengan adanya informasi view yang terbayarkan walau medan yang sulit. diatas sana tepat di embung sriten terdapat puncak tugu mangi yang sering di pakai buat olahraga paralayang. Dipuncak itu kita bisa melihat Waduk Gajah mungkur (Jawa Tengah) dan Rawa Jombor dari sana... keren. keren. keren.

Cerita ini berawal di tempat kerja, aku, Ifa dan Mas Enggar. Mereka berdua adalah teman kerja ku. Beberapa kali kita membicarakan di sela-sela waktu mau pulang kerja, kalau kita butuh refreshing atau jalan-jalan kemana gitu. Penat dengan pekerjaan membuat kita memutuskan mencari dan merencanakan mau kemana kah kita. Mendengar ada embung sriten dan air terjun kedung kandang 2 tempat wisata yang baru beberapa minggu terkenal itu, menjadi alternatif bagian rencana kita...

Tanggal 18 Febuari 2015,
Kita akhirnya memutuskan memilih Embung Sriten, dengan sejuta bayangan keindahan disana, tepat pada tanggal 19 Febuari 2015 adalah hari libur Imlek. "cocok buat jalan-jalan nih, besoknya libur bisa buat istirahat" ucap mas Enggar yang umurnya lebih tua dari aku dan Ifa. Mungkin akan bakal lebih bertanggung jawab diantara kita hehe...
Tanpa ada teman kerja yang lain tau, detik-detik menuju jam pulang kerja beberapa kita menyiapkan perlengkapan dan informasi dari internet lokasi menuju kesana, tentu saja Mbah Google yang membantu dan GPC ( Global Position Cocot) alias tanya-tanya ehehe.. tidak lupa yang paling penting juga, KAMERA itu lah yang bakal jadi bukti perjalanan kita saat itu juga.
Di awali dengan masih buta arah hanya dengan minim informasi dari mbah gugle, kita mulai merencanakan apakah mau boncengan atau bawa motor sendiri-sendiri. Akhirnya formasi 2 motor saja, mengingat "irit" hehe. Aku boncengan dengan mas Enggar dan Ifa sendiri. dia lebih suka sendiri sih..

Perjalanan di mulai, dari Pertigaan Sambipitu kita menuju arah ke Nglipar, Gedangsari, Ngawen..

Seperti yang aku sebutkan tadi, selain tanya mbah gugle kita andalkan tanya-tanya penduduk sekitar yang menurut informasi ada SMK lalu beberapa meter dari situ ada jalan (kiri jalan).
Beberapa saat aku masih ingat setelah belok kekiri masih sekitar 4 km lagi menuju Embungnya. disitulah tanjakan sesungguhnya baru dimulai. Karena posisi kita masih sepulang kerja dan belum pulang kerumah, kita belum mempersiapkan satu lagi yang penting... apa itu ? BEKAL. kalau laper kan susah disana hehe... di tengah-tengah perjalanan kita berhenti di warung kecil membeli beberapa air mineral dan makanan kecil. Lalu kita mulai melanjutkan perjalanan kembali.
Suhu mulai berubah menjadi dingin, lalu mulailah kita dihadapkan jalan setapak ... Beberapa ada yang masih tergenang air karena jalannya rusak.

Up... Up... Up... 
Lalu jalan menanjak kaya gini nih... bikin memacu adrenalin...
Jalan Setapak yang sedikit rusak, Up.. Gan
Tragedi turun dari motor pun berulang kali aku alami, karena beban tasku terlalu berat mungkin 5 kg kalau ditimbang haha, belum di tambah berat badanku lebih diantara ke dua teman ku.
Melelahkan tapi kita mulai di suguhkan pemandangan yang indah. karena kita di ketinggian kita bisa melihat kota - kota di bawah sana. Wah.. campur aduk, capek, deg-degan.


Pemandangan yang indah mulai memanjakan mata, eh.. tetap konsentrasi berkendara broo


Jalanan nya masih licin karena beberapa hari yang lalu hujan. Beberapa meter sebelum embung kita dihadapkankan lagi jalan yang lebih parah. "wah offroad nih," pikirku. Dengan jalan becek dan licin membuat kita harus berkonsentrasi. hampir motor serasa tidak mau jalan saking licinya.

Ini dia penampakan embung nya... masih biasa sih, hampir sama dengan embung nglanggeran. yang berbeda ya pemandangannya.

Ini lah tingkah kita saat sampai di sana. foto levitasi pun tak terlupakan...
Jump... We're on High !



I can fly... bahagianya... kita benar-benar melupakan masalah-masalah yang ada. Sayang langit tak bersahabat. Kondisi nya mendung, tapi tak mematahkan semangat kita, beberapa saat kemudian, munculah sang matahari di balik peraduannya. Amazing

  


Tak lupa kita tetap foto bareng biar seru, mode timer...



Karena posisi belum makan, kita santap bekal seadanya dulu biar ada tenaga

Setelah puas kita berfoto ria. Kita tak menyia-nyiakan waktu yang sedikit ini dengan menjelajahi sekitar sini. Dan penasaran dengan Puncak Tugu nya.

Inilah Penampakan embung dilihat dari atas...

Ini IFA
Dan ini Aku
Ini dia kelakuan Ifa, masih sempat-sempatnya naik pohon. Aku yang masih penasaran dengan puncaknya pun mendahului mereka buat naik. Selagi mereka masih asyik foto-foto.

Saat sampai puncaknya... Sangat keren.
Subhanallah, kita beruntung bisa selamat sampai diatas dan menikmati pemandangan ini




Ini dia beberapa menit video keadaan diatas sana dengan indah pemandangannya... check this out..


ini pas sesampainya di puncak tugu....

Masih belum percaya kalau tempat ini keren ?

Aku makin penasaran dengan sudut lainnya..



Disini juga ada satu makam yang entah makam siapa kok ada diatas bukit dan letaknya bisa dibilang tidak wajar untuk pemakaman. Menambah daya tarik tersendiri aku bilang.


Kita beretemu dengan beberapa orang disana yang juga asyik foto-foto...




Mas Enggar (kiri) Ifa (tengah) Aku (kanan)


Foto Silhouette sambil berimajinasi dengan bayangan dan sinar matahari

 


lucu pas mode timer, ternyata style kita sama... kita ketawa pas lihat hasil jepretanya mirip orang lagi sholat jamaah, tp beda arah haha

rasengan haha


Mirip padang rumput atau laut ya ?
Indahnya Negeri Indonesia ini..



Tak disangka waktu menunjukkan pukul 4.47 sore, memang benar tempat ini menghipnotis kita, mmbuat kita lupa selain hanya bahagia.... Dengan perjalanan yang jauh dan akses tidak mudah serasa kita tidak ingin meninggalkan tempat ini. Tapi ada peringatan bahwa pukul 18.00 harus sudah di bawah karena jalan yang curam dan mungkin akan berkabut. Kita harus merelakan meninggalkan tempat ini... dan siap bekemas.


Berkemas, rasanya tak ingin beranjak dari tempat indah ini


Saat nya meninggalkan tempat yang indah ini


tioprassetyo.blogspot.com
Kita bakal kesini lagi kalau jalan nya sudah diperbaiki
 



jalannya masih belum sempurna, kalau hujan harus hati-hati

jalan turunan yang harus berhati-hati

Ini ceritaku, apa cerita mu ? leave comment ;)

Comments